Bacalah kutipan editorial berikut! (1) Maka, 83 tahun Sumpah Pemuda patutlah kita jadikan refleksi otokritik perjalanan politik kebangsaan, khususnya dengan membaca kondisi 10 tahun terakhir. (2) Kesadaran tentang kebhinekaan mesti disegarkan kembali. (3) Bukankah kita memiliki lebih dari 13.000 pulau, 250 bahasa dan dialek serta 1.000 etnis dan subetnis? (4) Sebenarnya gambaran itu secara jelas sudah menunjukkan bahwa kita hidup di ruang yang diliputi pluralitas. (5) Realitas itu sepatutnya terus menyadarkan tiap komponen bangsa ini untuk tidak bersikap dominan-dominan. (6) Bukankah kita bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, Indonesia? Dilihat dari strukturnya, kutipan editorial tersebut merupakan bagian dari?

Bacalah kutipan editorial berikut! (1) Maka, 83 tahun Sumpah Pemuda patutlah kita jadikan refleksi otokritik perjalanan politik kebangsaan, khususnya dengan membaca kondisi 10 tahun terakhir. (2) Kesadaran tentang kebhinekaan mesti disegarkan kembali. (3) Bukankah kita memiliki lebih dari 13.000 pulau, 250 bahasa dan dialek serta 1.000 etnis dan subetnis? (4) Sebenarnya gambaran itu secara jelas sudah menunjukkan bahwa kita hidup di ruang yang diliputi pluralitas. (5) Realitas itu sepatutnya terus menyadarkan tiap komponen bangsa ini untuk tidak bersikap dominan-dominan. (6) Bukankah kita bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, Indonesia? Dilihat dari strukturnya, kutipan editorial tersebut merupakan bagian dari?

  1. pernyataan pendapat
  2. argumentasi
  3. pernyataan ulang pendapat
  4. Pernyataan klasifikasi
  5. pernyataan pendapat umum

Jawaban: B. argumentasi.

Dilansir dari Ensiklopedia, bacalah kutipan editorial berikut! (1) maka, 83 tahun sumpah pemuda patutlah kita jadikan refleksi otokritik perjalanan politik kebangsaan, khususnya dengan membaca kondisi 10 tahun terakhir. (2) kesadaran tentang kebhinekaan mesti disegarkan kembali. (3) bukankah kita memiliki lebih dari 13.000 pulau, 250 bahasa dan dialek serta 1.000 etnis dan subetnis (4) sebenarnya gambaran itu secara jelas sudah menunjukkan bahwa kita hidup di ruang yang diliputi pluralitas. (5) realitas itu sepatutnya terus menyadarkan tiap komponen bangsa ini untuk tidak bersikap dominan-dominan. (6) bukankah kita bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, indonesia dilihat dari strukturnya, kutipan editorial tersebut merupakan bagian dari argumentasi.