Pada BEI, setiap emiten yang terdaftar terbagi menjadi 9 sektor. Pembagian berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat ini bertujuan memudahkan investor memutuskan investasi. Terdapat beberapa perusahaan nikel di Indonesia saham yang dapat menjadi opsi bagi investor untuk menanamkan modalnya di sana.
Saham nikel di Indonesia tergolong banyak peminatnya. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia cukup memiliki hasil tambang yang tinggi. Untuk mengetahui apa saja perusahaan saham nikel tersebut, simak daftar ulasannya dibawah ini.
1. Trinitan Metals And Minerals Tbk
Didirikan pada tanggal 9 Juni 2009 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2011. Pemegang saham yang mempunyai 5% atau lebih saham ini yaitu PT Trinitan Resource Tama Indonesia. Adapun persentase yang dimilikinya adalah sebesar 74, 24%.
Perusahaan nikel yang lebih terkenal dengan PURE ini tergabung dalam kelompok Trinitan Group. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PURE bergerak dalam bidang industri pengolahan logam dan mineral. Kegiatan utama PURE saat ini memproduksi timbal, perak, dan antinomi.
2. Resource Alam Indonesia Tbk
Mulanya perusahaan ini bernama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries. Perusahaan yang dikenal dengan nama KKGI ini memiliki kantor pusat di Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta. Sedangkan pabriknya beralamat di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan (ADP) kegiatan KKGI berfokus dalam menjalankan usaha dalam bidang perhutanan, pertambangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perindustrian, perikanan, pengangkutan, dan perdagangan umum.
Tidak hanya itu, KGGI juga memiliki beberapa kegiatan utama. Mulai dari pergerakan di bidang industri high pressure laminate dan melamine laminated particle boards serta pertambangan batubara melalui anak usahanya.
3. Central Omega Resources Tbk (DKFT)
Salah satu perusahaan nikel di Indonesia saham didirikan pada tanggal 22 Februari 1995. Perusahaan ini memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1995. Adapun pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan ini adalah PT Jinsheng Mining dengan persentase sebesar 75, 20%.
Menurut Anggaran Dasar Perusahaan, DKFT bergerak dalam bidang usaha perdagangan hasil tambang dan kegiatannya dilakukan melalui anak perusahaan. Sedangkan hasil utama perusahaan ini adalah bijih nikel. Akan tetapi, ekspor bijih nikel dihentikan setelah berlakunya ketentuan pelarangan penjualan ekspor yang belum diolah dalam negeri.
4. Aneka Tambang Tbk
Perusahaan yang biasanya disingkat ANTAM ini merupakan anak perusahaan BUMN pertambangan Inalum. Perusahaan ini sendiri didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan pemasaran dari sumber daya mineral (SDM).
Pendapatan ANTAM diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral, dan penjualan hasil pengolahan mineral pada konsumen jangka panjang. Komoditas utama ANTAM berupa bijih nikel kadar tinggi, feronikel, emas, perak, dan bauksit.
5. Vale Indonesia Tbk
Perusahaan yang mempunyai nama lain INCO ini didirikan pada 25 Juli 1968 dan mengawali usaha komersialnya pada tahun 1978. Pemegang saham yang mempunyai 5% atau lebih pada saham ini adalah Vale Canada Limited, Sumitomo Metal Mining Co Ltd, dan PT Indonesia Asahan Aluminium.
Berdasarkan ADP, kegiatan INCO bergerak dalam bidang eksplorasi dan penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, dan pemasaran nikel dan mineral lainnya. Kini INCO menambang nikel dan memprosesnya menjadi nikel dalam bentuk matte dengan penambangan dan pengolahan terpadu di Sulawesi.
Demikian ulasan mengenai beberapa perusahaan nikel di Indonesia saham dengan kualitas terunggul. Dengan mengetahuinya tentu akan menambah wawasan dan bisa menjadi referensi bagi investor yang tertarik pada saham nikel.